Jari Jemari Buta adalah alat yang diciptakan untuk membantu para penyandang Tunanetra dengan menggunakan micro-controller Arduino dan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi keadaan sekitar dan dapat dirasakan pengguna lewat bell suara.
Jari Jemari Buta 01 :
Produk yang pertama berbentuk sarung tangan yang memiliki sensor ultrasonik, sensor pir, sensor cahaya, sensor karbon dan LCD juga terdapat 2 microkontrolel di dalamnya . Namun masih terlalur besar dan memiliki sensor yang tidak terlalu dibutuhkan oleh pengguna dengan bentuknya yang terlalu besar membuat pengguna kurang nyaman. Dengan alat ini saya memenangkan lomba arduino dan intel galileo di University Sampoerna Jakarta 2016.
Jari Jemari Buta 02 :
Pengembangan dari produk yang pertama sehingga masih dalam bentuk sarung tangan akan tetapi kekurangannya akan dihilangkan serta ditambahkan keunggulannya yang baru seperti penambahan sensor inframerah, servo dan magnet serta pembuatan yang lebih simpel dan efisien.
Jari Jemari Buta 03 :
Jari Jemari Buta 03 berbentuk jam tangan, akan tetapi hanya memiliki sensor ultrasonik, cahaya dan inframerah. Dalam bentuk yang lebih kecil dan penggunaan yang lebih mudah menggunakan tiga tombol.
Jari Jemari Buta 04 :
Penyempurnaan yang terakhir yakni Jari Jemari Buta 04 dengan sensor ultrasonik dan sensor pir yang di komunikasikan lewat getar mirip seperti detektor metal dengan badan dari bahan kayu yang ringan dan baterai yang sudah memiliki tempat tersendiri dan mudah penggantianya. Sesuai dengan saran Bapak Adam Malik penyandang disabilitas vidual setelah melalui percobaan beberapa kali dengan beliau.
Jari Jemari Buta 05
Tidak jauh berbeda dari Jari Jemari Buta 04 akan tetapi perubahan sensor pir menjadi sensor infrared serta output suara dari buzzer.
Pengajuan percobaan saya ajukan pada Dinas Sosial Kota Batu untuk mendapatkan bantuan fasilitas dan sampel.
Saya dipertemukan ketua Pertuni ( Persatuan Tuna Netra ) yaitu Bapak Adam Malik yang tinggal di Desa Sidomulyo Kota Batu.
“Kepala Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Batu, Eko Suharto, berjanji akan mendatangi suami istri penyandang tunanetra di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, yang juga pengajar ngaji Alquran dengan huruf Braile.
Ini menjadi acuan saya untuk mengajukan promosi saya terkait alat saya utuk membantu mereka.
# Dikutip dalam artikel :http://malangvoice.com/dinsosnaker-batu-janji-perhatikan-suami-istri-tunanetra”
Percobaan dilakukan dua kali :
( Jari Jemari buta yang di bawa ke acara Innovation Round Table Jakarta Jari Jemari Buta 02 dan 03 dari percobaan dua yang sekarang diperkenalkan di internet).
Dari percobaan, alat yang bisa diterima oleh penyandang tuna netra adalah Jari Jemari Buta 02 dan telah digunakan oleh Bapak Adam Malik karena kelebihannya yang kecil dan efisien.
Meski salah satu alat telah diterima dan sekarang digunakan namun masih dilakukan penyempurnaan menjadi Jari Jemari Buta 04 yang sesuai dengan saran terakhir dari Bapak Adam Malik yaitu menggunakan OUTPUT getar dan wadah yang bisa diganti baterainya. Setelah hal tersebut dilakukan pengajuan proposal kepada Dinas Sosial Kabupaten Malang bisa dilakukan. Namun saat ini bisa dikatakan visi misi telah berhasil dilaksanakan tinggal berjalanya waktu Jari Jemari Buta mendapat pengakuan dan memungkinkan untuk dibuat masal pada mereka yang membutuhkan.
Bukti atau data percobaan dalam bentuk foto
# Istri Bapak Adam Malik # Ibu Yuni
# Ketua PERTUNI ( Bapak Adam Malik)
Desain 3D Casing Jari Jemari Buta 04
Foto Jari Jemari Buta 04
Foto Jari Jemari Buta 05
Cover Jari Jemari Buta 05
"Dengan demikian kami berharap alat kami bisa bermanfaat dan diterima oleh masyarakat luas dengan sebaik-baiknya.
Sudah banyak usaha yang kami lakukan hingga sejauh ini untuk membuat alat jari-jemari buta, tapi sumber yang sangat terbatas mengakibatkan kami terhambat untuk membuatnya.
Oleh karena itu donasi dari anda menjadi sangat berarti bagi kami untuk membuatnya dan sangat berarti bagi mereka para pengguna alat ini, Hingga pembuatan masalnya bisa tercapai berkat bantuan dari donasi anda semua.
Sekian, Terima Kasih."
Eonino Indonesia