SOMU-KEEP || SMART SOIL MOISTURE KEEPER



//
Posted on May 05, 2016 at 7:47 PM

//

Sebuah alat inovasi berbasis Internet Of Things, yang bertujuan untuk optimalisasi dan meningkatkan kualitas bercocok tanam petani sawah dan kebun.




BAB 1 PENDAHULUAN

1.1          LATAR BELAKANG

Negara Agraris adalah salah satu julukan bagi negara Indonesia, mengingat kekayaan sumber daya alam di bidang pertanian dan perkebunan Indonesia begitu melimpah. Namun sayang, seringkali jutaan petani di Indonesia terancam gagal panen karena kekeringan. Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, mengatakan, potensi luasan puso (gagal panen) tahun 2015 hanya 17 ribu hektar (ha). Angka itu, lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang 35 ribu ha.beliau menyatakan salah satu penyebab utamanya ialah kekeringan. Sedangkan,  Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan signifikan bagi perekonomian Indonesia. Sektor pertanian menyerap 35.9% dari total angkatan kerja di Indonesia dan menyumbang 14.7% bagi GNP Indonesia (BPS, 2012). Fakta-fakta tersebut menguatkan pertanian sebagai megasektor yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia.

Kekeringan yang terjadi di Indonesia terjadi karena berbagai penyebab mulai dari anomali cuaca, adanya gangguan keseimbangan hidrologis,hingga kekeringan secara agronomis. Berbagai upaya konkret dari pemerintah telah dikeluarkan, namun peru adanya upaya-upaya tambahan dari seluruh stakeholder yang terlibat untuk mengoptimalkan hasil panen dari para petani, sehingga petani akan sejahtera.

 

1.2          TUJUAN

  1. Membantu para pelaku di bidang agraria, khususnya petani, untuk mengembangkan lahan garapannya dan mengoptimalkan pertumbuhan tanaman yang digarapnya.
  2. Mengajak petani berperan aktif dalam pelaksanaan program yang menitikberatkan keselarasan perkembangan teknologi dengan konsep negara agraris, dan  mengakselerasi roda perekonomian, terutama di kalangan petani.
  3. Sebagai realisasi dari mahasiswa untuk berkontribusi mencerdaskan bangsa dan mengajak masyarakat berperan aktif mengembangkan potensi terbesar negeri dengan lebih optimal.

 

1.3          MANFAAT

  1. Sistem mempermudah petani untuk proses perawatan tanaman, sehingga memperbesar kemungkinan multitasking pekerjaan bagi petani.
  2. Optimalisasi pertumbuhan tanaman dengan memperhatikan secara penuh variabel kelembaban tanaman
  3. Mencoba metode bercocok tanam yang lebih efisien dan efektif

 

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Soil Moisture Meter Circuit

Soil Moisture sensor adalah sensor yang dapat mendeteksi kelembaban tanah. Ini versi terbarunya. Sensor ini sangat sederhana, tetapi sangat ideal untuk memantau kelembaban taman kota, atau tingkat air pada tanaman pekarangan rumah Anda. Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar).

2.2 Arduino UNO Board

Arduino adalah pengendalian mikro single-board yang bersifat source, diturunkan dari wiring platform, dirancang untuk memudahkan pengguna elektronik dalam berbagai bidang. Hardware-nya memiliki processor Atmel AVR dan software-nya memiliki bahasa pemrograman sendiri.

 

2.3 ESP 826

ESP8266 adalah wifi module dengan output serial TTL yang dilengkapi dengan GPIO, dengan harga sekitar 80 ribu rupiah wifi module ini dapat dipergunakan secara standalone maupun dengan mikrokontroler tambahan untuk kendalinya. Ada beberapa jenis ESP8266 yang dapat ditemui dipasaran, namun yang paling mudah didapatkan di Indonesia adalah type ESP-01,07,dan 12 dengan fungsi yang sama perbedaannya terletak pada GPIO pin yang disediakan. Berikut beberapa tipe ESP8266

 

2.4 Device ( Android Smartphone )

ndroid adalah sistem operasi berbasis linux yang dirancang untuk perangkat bergerak ( mobile phone ) layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc. dengan dukungan finansial dari Google yang kemudian membelinya pada tahun 2005. sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk memajukan standart terbuka perangkat seluler. 

 

 

 

 

 

BAB 3 METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan program ini secara garis besar akan dijelaskan melalui flowchart dibawah ini

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Studi Literatur

Studi literatur adalah metode yang digunakan dalam mencari dasar teori projek. Metode yang digunakan adalah mencari referensi di buku,jurnal, skripsi dan artikel ilmiah. Kemudian ditambahkan porsi konsultasi dengan dosen pembimbing dan asisten laboratorium

Pembelian alat dan bahan

Pembelian alat dan bahan disesuaikan dengan kebutuhan yang telah tertera pada  lampiran.

Analisa sistem dan  Desain serta perakitan

Analisa sistem dan desain mengadopsi Sistem penjelasan sistem dengan OOAD ( Object Oriented Analysis and Design ) yaitu melalui DFD ( Data Flow Diagram ). Berikut merupakan urutan DFD :

Deskripsi Sistem

Rangkaian sistem mengambil data dari soil mosture meter yang sudah tertanam di area target lokasi. Kemudian data dikirim menuju smartphone melalui Arduino UNO Board yang sudah dilengkapi dengan ESP 8266 sebagai media transfer data. Untuk command selanjutnya kembali kepada user, jika tingkat kelembaban tanah kurang dari standar maka, smartphone akan mengirim perintah melalui Arduino UNO Board untuk mengaktifkan akuator dan memberikan perintah mekanik kepada penyemprot air otomatis. 

Diagram Level 1

Deskripsi Cara Kerja

Deskripsi cara kerja adalah penjelasan bagaimana prototipe akan bekerja. Berikut merupakan deskripsi cara kerja alat.

1. Petak tanah kami tanami tanaman dan merangkai sistem sedemikian rupa seperti pada bagian detail.

2. Untuk tindakan selanjutnya kami menunggu respon dari Soil moisture meter untuk bereaksi, dimana alat ini akan bereaksi pada saat kelembaban tanah berada pada tahap yang tidak optimal (berkurang) dikarenakan sebab-sebab seperti suhu yang terlalu panas atau kondisi udara yang penuh debu dan lain sebagainya.

3. Soil moisture meter akan bekerja jika kelembaban tanah tidak optimal dan akan langsung mengirimkan notifikasi kepada device dengan perantara ESP8266.

4. Pada device akan terpampang notifikasi beserta nada suara+getar yang menunjukkan bahwa sepetak tanah tadi sedang mengalami masalah yaitu kelembaban tanah yang tidak optimal.

5. Disini berarti diperlukan tindakan untuk mengubah kondisi kelembaban tanah kembali menjadi ideal. Salah satu caranya yaitu dengan disemprotkan air pada tanaman dan tanah untuk mengembalikan kondisi kelembaban tanah.

6. Pada device kami pasang aplikasi yang sudah terintegrasi dengan penyemprot air dan jika kebetulan pada saat tersebut user sedang jauh dari tanaman tersebut, user dapat menyemprotkan air dari jauh dengan cara mengendalikan device dan memerintahkan penyemprot air untuk bekerja.

7. Penyemprot air akan bekerja secara otomatis dan menyelesaikan masalah yang dihadapi, yaitu kelembaban tanah yang tidak optimal menjadi ke sebagaimana mestinya. 

 

3.4 Pengujian alat dan evaluasi

Pengujian alat diperlukan untuk mengambil data sementara yang akan digunakan untuk komparasi dan mellihat efektivitas dan efisiensi alat.

 

3.5 Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan merupakan akhir dari tahap pelaksanaan progam. laporan mengacu pada tahap-tahap pelaksanaan sebelumnya dan menjelaskan proses secara keseluruhan serta hasil yang di dapatkan    

 

Berikut merupakan beberapa gambar visualisasi projek

 


Leave a Comment:

Please Sign in First